Riwayat yang paling popular menyebutkan bahwa Nabi mempunyai enam anak, hasil pernikahannya denagn Khadijah, yaitu Qosim, Abdullah, Ruqayyah, Ummu Kultsum, Zainab, dan Fathimah. Sedangkan, anak beliau dari Maryam Qibtiyyah adalah Ibrahim yang meninggal pada umur satu setengah tahun.
Ketika putra kedunya yang bernama Abdullah meninggal, Khadijah menagis. Nabi menghibur, meneglus kepalanya, dan berupaya meredam tangisnya.
“Apa yang ka ucapkan memang benar, tetapi apakah yang harus aku perbuat? Hatiku terguncang karena kematian Abdullah. Itulah yang membuat aku menangis,” ujar Khadijah menaggapi suaminya.
“Tidakah kau ingin melihat Abdullah kelak berdiri di pintu surga menuggu kedatanganmu, dan ketika melihatmu ia menarik tanganmu serta membawamu ke tempat yang paling harum dan indah, yaitu surga?” Tanya Nabi menghibur istrinya yang paling ia cintai itu.
“Betulkah demikian?” Tanya Khadijah sambil menyeka matanya yang sembab.
“Allah terlalu mulia untuk mengambil buah hati seorang hamba-Nya yang sabar dan bersyukur, apalagi menyiksanya.”
Dari kisah ini, Rasulullah berusaha menghibur istri tercintanya Khadijah agar selalu sabar sebab pahala sabar ketika anaknya meninggal adalah surga yang telah menantinya. Janganlah kita terlalu bersedih bila ditinggal oleh orang yang kita cintai, tapi tetaplah bersabar. Dengan sabar, surga terasa dekat dengan kita.
(Sumber : Nasiruddin, S.Ag, MM, 2007, Kisah Orang-Orang Sabar, Republika, Jakarta.)
Ketika putra kedunya yang bernama Abdullah meninggal, Khadijah menagis. Nabi menghibur, meneglus kepalanya, dan berupaya meredam tangisnya.
“Apa yang ka ucapkan memang benar, tetapi apakah yang harus aku perbuat? Hatiku terguncang karena kematian Abdullah. Itulah yang membuat aku menangis,” ujar Khadijah menaggapi suaminya.
“Tidakah kau ingin melihat Abdullah kelak berdiri di pintu surga menuggu kedatanganmu, dan ketika melihatmu ia menarik tanganmu serta membawamu ke tempat yang paling harum dan indah, yaitu surga?” Tanya Nabi menghibur istrinya yang paling ia cintai itu.
“Betulkah demikian?” Tanya Khadijah sambil menyeka matanya yang sembab.
“Allah terlalu mulia untuk mengambil buah hati seorang hamba-Nya yang sabar dan bersyukur, apalagi menyiksanya.”
Dari kisah ini, Rasulullah berusaha menghibur istri tercintanya Khadijah agar selalu sabar sebab pahala sabar ketika anaknya meninggal adalah surga yang telah menantinya. Janganlah kita terlalu bersedih bila ditinggal oleh orang yang kita cintai, tapi tetaplah bersabar. Dengan sabar, surga terasa dekat dengan kita.
(Sumber : Nasiruddin, S.Ag, MM, 2007, Kisah Orang-Orang Sabar, Republika, Jakarta.)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar