Asa PSSI menjadi penyelenggara Piala Dunia 2022 boleh jadi bukan mimpi apalagi utopi. Pasalnya peluang Indonesia terbuka lebar lantaran negara peminatnya hanya ada dua. Pertama Qatar, kedua Korea Selatan. Khusus Korsel, kans mereka lebih kecil dibanding Indonesia dan Qatar, sebab sudah pernah menjadi host Piala Dunia 2002 bersama Jepang.
Kalu dikomparasikan dengan Qatar, Indonesia memang kalah pengaruh dan pengalaman. Setidaknya Qatar telah sukses mementaskan Asian Games di Doha pada 2005 lalu.
Kendati begitu, spirit Indonesia dalam hal ini PSSI, takkan surut. Apalagi seperti yang disampaikan Ketua Umum PSSI Nurdin Halid dalam Sosialisasi Kesiapan Indonesia Menjadi Tuan Rumah 2022 di Rattan Inn Banjarmasin, sabtu pekan lalu, Indonesia punya sesuatu yang luar biasa, yakni sejarah. "Dulu, belum genap 10 tahun Indonesia merdeka dan negara ini masih belum punya apa-apa, Presiden Soekarno sudah berani menyelenggarakan Konferensi Asia Afrika I di Bandung yang diikuti oleh 29 negara pada 18 April 1955," tutur Nurdin dihadapan duta PSSI Kalsel, PSSI kota/kabupaten se-Kalsel dan perwakilan klub di Bumi Lambung Mangkurat.
Kini, dengan kemajuan yang telah dicapai Indonesia, Nurdin sangat yakin negara ini mampu menggelar Piala Dunia. Apalagi jalan ke arah itu telah dirintis mulai dari membuka kembali kran pemain asing untu, berlaga di Indonesia, mengirim pemain muda berlatih dan berkompetisi di Uruguay hingga menargetkan Indonesia sudah menjadi finalis Piala Dunia 2018.
Kembalui ke pengajuan diri sebagai calon tuan rumah Pila Dunia 2022, FIFA memberi batas waktu hingga senin (23/3). "Kami sangat senang dengan tingka tminat fantastis pada kompetisi utma kami. Keanekaragaman dan kulaitas calon penyelenggara turnamen itu akan memnuat proses pemilihan sangat menarik, "kata Presiden FIFA, Sepp Blatter. (dns/rtr/ant)
Sumber : Banjarmasin Post, Kamis 19 Maret 2009
Kalu dikomparasikan dengan Qatar, Indonesia memang kalah pengaruh dan pengalaman. Setidaknya Qatar telah sukses mementaskan Asian Games di Doha pada 2005 lalu.
Kendati begitu, spirit Indonesia dalam hal ini PSSI, takkan surut. Apalagi seperti yang disampaikan Ketua Umum PSSI Nurdin Halid dalam Sosialisasi Kesiapan Indonesia Menjadi Tuan Rumah 2022 di Rattan Inn Banjarmasin, sabtu pekan lalu, Indonesia punya sesuatu yang luar biasa, yakni sejarah. "Dulu, belum genap 10 tahun Indonesia merdeka dan negara ini masih belum punya apa-apa, Presiden Soekarno sudah berani menyelenggarakan Konferensi Asia Afrika I di Bandung yang diikuti oleh 29 negara pada 18 April 1955," tutur Nurdin dihadapan duta PSSI Kalsel, PSSI kota/kabupaten se-Kalsel dan perwakilan klub di Bumi Lambung Mangkurat.
Kini, dengan kemajuan yang telah dicapai Indonesia, Nurdin sangat yakin negara ini mampu menggelar Piala Dunia. Apalagi jalan ke arah itu telah dirintis mulai dari membuka kembali kran pemain asing untu, berlaga di Indonesia, mengirim pemain muda berlatih dan berkompetisi di Uruguay hingga menargetkan Indonesia sudah menjadi finalis Piala Dunia 2018.
Kembalui ke pengajuan diri sebagai calon tuan rumah Pila Dunia 2022, FIFA memberi batas waktu hingga senin (23/3). "Kami sangat senang dengan tingka tminat fantastis pada kompetisi utma kami. Keanekaragaman dan kulaitas calon penyelenggara turnamen itu akan memnuat proses pemilihan sangat menarik, "kata Presiden FIFA, Sepp Blatter. (dns/rtr/ant)
Sumber : Banjarmasin Post, Kamis 19 Maret 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar